HP, Dell & Microsoft Akan Pindahkan Produksi Hadware Utama Mereka Keluar Tiongkok

Cakra Hudaya Juli 05, 2019


Tidak sedikit perusahaan teknologi yang berencana untuk mengalihkan produksi utama mereka ke luar negeri Tiongkok, tergolong HP, Dell, Microsoft dan Amazon. Tentu sebab perang dagang yang sedang dilangsungkan antara AS dengan Cina dapat membuat kerugian besar untuk mereka.

Sebagaimana apa yang diungkap oleh Nikkei, mereka mengadukan bahwa HP dan Dell sama-sama hendak memindahkan sampai 30 persen dari buatan laptop mereka ke luar negeri, bahkan Microsoft barangkali memindahkan sejumlah produksi Xbox, dan Amazon bisa memindahkan sejumlah produksi speaker Kindles dan Echo-nya. Acer dan Asustek disisi lain pun tengah menjajaki buatan di luar China, menurut keterangan dari laporan itu.

Semua tahapan potensial tersebut adalah respons terhadap perang dagang yang menciptakan AS mengenakan tarif 25 persen pada barang senilai $ 200 miliar. Sementara industri teknologi mayoritas tetap tanpa cedera, tarif baru ini akan memberikan dampak ongkos yang lumayan signifikan guna laptop, smartphone, dan konsol game. Hasilnya, harga dapat lebih tinggi untuk konsumen dan margin yang lebih ramping guna produsen.

Keempat perusahaan ini bukan satu-satunya nama teknologi besar yang hendak mengubah buatan mereka. Nikkei sebelumnya mengadukan bahwa Apple sedang mencari teknik untuk meningkatkan sampai 30 persen dari produksi perlengkapan kerasnya dari Cina, The Wall Street Journal menuliskan bahwa Nintendo barangkali akan memindahkan sejumlah produksi Switch, dan Bloomberg menuliskan bahwa Google sudah memindahkan sejumlah produksi produk Nest. Sebagian besar perusahaan masih mencari teknik untuk mengawal produksi perlengkapan keras di Asia Tenggara, dengan pabrikan pindah ke sebanyak negara.



Tulis Judul yang SEO Friendly
HP, Dell & Microsoft Akan Pindahkan Produksi Hadware Utama Mereka Keluar Tiongkok


Sudah menjadi rahasia umum untuk nyaris semua kalangan mengapa tidak sedikit produsen teknologi memproduksi perlengkapan keras di negeri Tirai bambu. Tentu karena dalil utamannya ialah biaya yang lebih murah, komponen rantai pasokan teknologi terkonsentrasi, dan produsen semakin mengutamakan diri dalam menciptakan teknologi mutakhir.

Namun kini, hubungan AS dan Tiongkok dengan cepat mengindikasikan betapa lemahnya situasi, dengan sengketa perniagaan yang sedang dilangsungkan akan berpotensi menaikkan ongkos di industri dan perusahaan tidak memiliki solusi yang mudah.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »